materi sejarah kelas 2 sma ipa
Dari Labsky Untuk Indonesia "Rangkuman Materi Sejarah
IPA Kelas 11 Semester 1"
BAB I (Perkembangan Kerajaan Hindu Buddha dan Islam di
Indonesia)
A. Masuknya Kebudayaan dan Agama
Hindu dan Buddha ke Indonesia
Hubungan dagang antara Indonesia dengan India berpengaruh
terhadap masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia, Agama Budha disebarluaskan
ke Indonesia oleh para bhiksu, sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke
indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut:
1. Teori Brahmana: pengaruh
dari kaum pendeta
2. Teori Ksatria : pengaruh
dari tawanan perang yang dibuang
3. Teori Waisya : pengaruh dari
pedagang yang transit
4. Teori Sudra : pengaruh dari
kaum budak
5. Teori Arus Balik : pelajar
yang kembali dari menuntut ilmu di Inda
B. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, terjadi kontak
pertama dengan India. Kerajaan ini menganut kepercayaan Hidu Syiwa. Peninggalan
terpenting adalah 7 prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta,
dari abad ke-4 Masehi, mengenai pengorbanan raja Mulawarman terhadap kaum
Brahmana berupa 1000 ekor sapi. Raja yang pernah berkuasa:
1. Kundungga : pendiri Kutai,
raja Kutai yang belum menganut agama Hindu
2. Asmawarman ( Ansuman/Dewa
Matahari) : menjadi penganut agama Hindu melalui upacara Abhiseka dan
mamperluas wilayahnya dengan upacara aswamedha
3. Mulawarman : menganut ajaran
agama Hindu sejak lahir dan yang memerintahkan untuk menulis Yupa.
C. Kerajaan Tarumanegara
Kerjaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat. Didirikan oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, raja keduanya adalah
Dharmayarman (putra dari raja I) dari tahun 382-395, raja ketiganya adala
Maharaja Purnawarman (395-434 M). Kerajaan ini menganut agama Hindu Waisnawa
atau aliran Wisnu. Prasasti yang ditemukan antara lain:
1. Ciaruteun : Raja Purnawarman
merupakan titisan Dewa Wisnu
2. Kebon Kopi : apak kaki
gajjah Airawata
3. Jambu : kondisi masyarakat
di Tarumanegara
4. Muara Ciaten : keagungan
Raja Purnawarman
5. Tugu : Sungai Candrabhaga
dan Gomati yang ditafsirkan sebagai sungai yang digunakan untuk pengairan.
Penggalian diperintahkan oleh Purnawarman sepanjang 11 km.
6. Pasir Awi : kegaungan Raja
Purnawarman
7. Munjul : kondisi masyarakat
Tarumanegara
D. Kerajaan Holing
Kerajaan Holing terketak di Jawa Tengah. Kerajaan ini
diperintah oleh Ratu Sima yang sangat adil dan bijaksana. Bercorak agama Budha.
Pendeta Budha dari Cina belajar agama di Holing dan bersama dengan Janabhadra
menerjemahkan kitab agama Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Cina.
E. Kerajaan Melayu
Terletak di sekitar Jambi wilayah sungai Batanghari. Sumber
berita keberadaan kerajaan ini adalah berita Cina, sedangan prasasti tidak ada
yang ditemukan. Sekitar abad VII M, kerajaan Melayu merupakan bagian dari
Sriwijaya.
F. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya terletak di Selat Malaka, atau sekarang
di Palembang. Kerajaan ini bercorak Buddha, dan merupakan kerajaan yang membawa
kejayaan bagi Indonesia. Kerajaan ini menjadi tempat transit kapal-kapal dagang
karena letaknya yang strategis. Prasasti yang ditemukan antara lain :
1. Kedukan Bukit : kemengan
Dapunta Hyang yang dapat menundukab Minangtamwan (sekitar wilayah Jambi)
sehingga Sriwijaya menjadi makmur.
2. Talang Tuwo : pembuatan
Taman Srikesetra atas perintah Dapunta Hyang.
3. Talaga Batu : kutukan raja
bagi siapa saka yang tidak taat pada raja
4. Kota Kapur : menaklukan Bumi
Jaya bagi yang tidak setia terhadap kerajaan Sriwijaya
5. Karang Berahi : penguasaan
atas Jambi dan wilayah pedalaman
6. Ligor : pengawasan daerah
selat Malaka dan penguasaan atas wilayah Funan.
7. Nalanda : jasa raja
Balaputradewa dalam pembangunan asrama di Nalanda untuk transit pelajar
Sriwijaya yang belajar agama Budha di India.
G. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah, dikelilingi
gunung dan sungai, digunakan sebagai pertahanan. Prasasti yang ditemukan dan
raja yang pernah memerintah antara lain :
1. Prasasti Canggal
Ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Disebutkan
pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna. Setalah wafat,
digantikan oleh Sanjaya, putra Sannaha (saudara perempuan Sanna).
2. Prasasti Kedu
Ditulis oleh Raja Balitung pada tahun 907, memuat mengenai
raja-raja keturunan Sanjaya:
a) Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya : pendiri kerajaan Mataram kuno yang bercorak agama Hindu Siwa. Ratu
mendatangkan oendeta sehingga rakyat dapat memperdalam ilmu agama.
b) Sri Maharaja Rakai
Panangkaran
c) Sri Maharaja Rakai
Panunggalan
d) Sri Maharaja Rakai Warak
e) Sri Maharaja Rakai Garung
f) Sri Maharaja Rakai
Pikatan
Raja ini memiliki cita-cita menyatukan Jawa Tengah dengan
resiko harus berhadapan dengan Sriwijaya yang diperintah Balaputradewa.
g) Sri Maharaha Rakai Kayuwangi
Memiliki tujun untuk memajukan sistem pertanian, serta
erhatian terhadao agama juga sangat besar.
h) Sri Maharaja Rakai
Watumuhalang
i) Sri Maharaja watukura
Dyah Balitung
3. Prasasti Kelurak
Disebutkan bahwa Raja Dharanindra membangun arca Majusri
(candi Sewu). Penggatinya adalah Samaratungga, lalu digantikan putrinya,
Pramodawardhani (Sri Kahulunan).
4. Prasasti Sri Kahulunan
Sri Kahulunan meresmikan pemberian tanah untuk pemeiharaan
candi Borobudur yang dibangun sejak Samaratungga.
Pramodharwardani menikah dengan Rakai Pikatan. Adik beliau,
Balaputradewa menentang. Padatahun 856 Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan
dari Rakai PIkatan, namun gagal. Setalah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram
mengalami kemunduran. Sejak pemerintahan Raja Balitung, banyak mengalihkan
perhatian ke Jawa Timur. Raja-raja setelah Balitung :
1) Daksa (910-919)
2) Rakai Layang Dyah Tulodong
(919-924)
3) Wawa yang bergelar Sro
Wijayalokanamottungga (924-929)
Merupakan raja terakir, kemudian oleh Pu Sindok Mataram
dipindahkan ke Jawa Timur.
H. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan ini terletak di Jawa timur, di Muara Sungai
Brantas, ibu kota terletak di Watan Mas. Didirikan oleh Mpu Sindok, dan
merupakan hasil pemindahan kerajaan Mataram Kuno akibat bencana alam gunung
berapi. Sumber sejarah antara lain :
1. Prasasti oleh Mpu Sindok :
mengenal pemerintahan Mpu Sindok dan permaisuri Sri Wardhani Mpu Kbin
2. Prasasti di daerah Bangil :
perintah Mpu Sindok membangun candi untuk pemakaman ayahnya
3. Prasasti di Lor (Nganjuk) :
perintah Mpu Sindok untuk membuat candi simbol kemenangan di daerah Anjukladang
4. Prasasti Calcuta (Pucangan)
: silsilah kerajaan, oleh Airlangga.
Raja yang pernah memerintah :
a) Raja Mpu Sindok : memiliki
gelar Sri Isyanatunggadewa karena mendirikan dinasti Isyana. Setekah turun
tahta, Medang Kamulan mengalami kemunduran.
b) Dharmawangsa : memajukan
perekonomian dan politik kerajaan.
c) Airlangga : merupakan masa
kejayaan
I. Kerajaan
Kediri
Kerajaan ini meliputi wilayah Madiun. Prasasti yang
ditemukan antara lain :
1. Prasasti Sirah Kering :
pemberian hadiah tanah kepada ralyat
2. Prasasti di Tulungagung dan
Kertsoono : kegiatan keagamaan
3. Prasasti Ngantang :
pemberian tanah oleh Jayabaya
4. Prasasti Jaring : mengenai
gelar pejabat yang menggunakan nama binatang
5. Prasasti Kamulan : mengenai
raja yang dpat mengalahkan daerah Katangkatang
Raja yang memerintah:
1. Raja Jayawarsa : prasasti
Sirah Keting, pemberian hadiah bagi yag berjasa pada kerajaan
2. Raja Bhameswara : sistem
keagamaan menjadi perhatian khusus
3. Raja Jayabaya : masa
kejayaan, merupakan peramal yan jitu. Ramalan yang terkenal terdapat pada kitab
Jongko Joyoboyo
4. Raja Sarweswara dan
Aryeswara : tidak meninggalkan bukti prasasti
5. Raja Gandra : nama bintang
jadi gelar kepangkatan (prasasti Jaring)
6. Raja Kameswara : seni sastra
dan ceritacerita panji
7. Raja Kertajaya : mengaalami
kemunduran, kaum Brahmana diturunkan posisinya
J. Kerajaan Singosari
Kerajaan ini terletak di wilayah Malang, Jawa Timur.
Perkembangan pesat terjadi setelah mengalahkan Kediri dalam perang di dekat
Ganter. Peninggalan kerajaan Singosari :
1. Kitab Pararaton : cerita
raja- raja
2. Kitab Negarakertagama :
kedekatan kerajaan Majapahit
3. Berita Cina : rencana
Kubilai Khan menyerang Singosari
4. Peninggalan Candi : Candi
Kidal,Candi Jago, Candi Singosari
Raja yang memerintah :
1. Ken Arok : pendiri kerajaaan
dengan membunuh Tunggul Ametung dari Kediri, dan menggantikannya sebagai
Tumapel. Lalu, pada tahun 1222, ia membunuh Kertajaya, dan menjadi rajja dengan
gelah Ranggah Rajasa Sang Amurwa Bhumi
2. Raja Nusapati : kegemaran
menyambung ayam
3. Raja Tohjaya : hanya
beberapa bulan, lalu digantikan anaknya, Ranggawuni, bergelar Wisnuwardhana
4. Raja Kertanegara : raja
terakhir, puncak kejayaan, menganut Siwa-Budha, dibinih oleh Arya Wijaya dan
Jayakatwang dari Kediri
K. Kerajaan Majapahit
Dimulai dari pembukaan Hutan Tarik di dekat Sungai Brantas
atas izin Arya Wijaya kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang kemudian
tempat itu diberi nama Majapahit. Raden Wijaya membalas dendam pada Jayakatwang
dengan memanfaatkan pasukan Tartar yang dikirim Kubilai Khan untuk menghukum
raja Jawa. Jayakatwang hancur, Raden Wijaya diangkat sebagai raja. Raja
yang pernah memerintah:
1. Raden Wijaya : bergelar Sri
Rajasa Jayawardhana, peletak dasar-dasar kerajaan
2. Jayanegara : penuh dengan
pemberontakan, salah satunya pemberontakan Kuti yang berhasil ditumpas oleh
Gajah Mada. Jayanegara dibunuh oleh tabib istana, dan tidak meninggalkan
keturunan
3. Tribuwana Tunggadewi (Bhre
Khuripan) : ekspedisi hingga seluruh Nusantara. Maha Patih Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara
4. Hayam Wuruk (Kertajasa
Jayawardhana) : anak Bhre Kahuripan, Gajah Mada mewujudkan sumpahnya,
Majapahit di puncak Kejayaan
Kerajaan ini runtuh karena perang saudara antara
Wikramawardhana (suami Kusumawardahani, anak Hayam Wuruk), dan Bhre Wirabhumi
(anak laki-laki Hayam Wuruk dari selir). Perang ini disebut perang Paregreg,
dan Wirabhumi kalah. Kekuasaan Majapahit melemah, dan banyak wilayah yang
melepaskan diri. Selain itu terdapat serangan dari Kerajaan Demak.
L. Perkembangan Kerajaan Islam
Penyebaran dilakukan melalui beberapa media, antara lain :
1. Perdagangan
2. Pendidikan
3. Perkawinan
4. Dakwah
5. Kesenian
6. Tasawuf
M. Kerajaan Samudera Pasai
Terletak di sekitar Selat Malaka, sangat strategis sehingga
menjadi pusat Bandar transito internasional. Pendirinya adalah Nazimuddin
al-Kamil, Laksamana Laut dari Mesir. Di Mesir, Dinasti Mamaluk mengirim Syekh
Ismail untuk merebut Samudera Pasai. Syekh Ismail bekerja sama dengam Marah
Silu, dan berhasil merebut Samudera Pasai. Marah Silu diangkat menjadi raja
dengan gelar Sultan Malik Al Shaleh. Raja yang pernah memerintah :
1. Nazimuddin Al Kamil :
pendiri kerajaan
2. Sultan Malik Al Shaleh :
menjadi pusat perdagangan di Selat Malaka. Raja wafat digantikan oleh putranya.
3. Sultan Malik At Thahir
(Sultan Muhammad-Sultan Ahmad-Sultan Zainal Abidin) : Samudera Pasai mengalami
kemunduran, dan dikuasai oleh Kerajaan Islam Malaka
N. Kerajaan Malaka
Terletak di Selat Malaka, didirikan oleh seorang pelarian
dari Blambangan, bernama Paramisora. Beliau bergelar Sultan Iskandar Syah, raja
pertama Kerajaan Malaka. Kerajaan ini letaknya strategis dan menjadi bandar
dagang. Raja yang pernah memerintah:
1. Iskandar Syah : mewujudkan
cita-cita sebagai penguasa Selat Malaka
2. Sultan Muhammad Iskandar
Syah : menguasai Selat Malaka setelah menikahi putri mahkota Kerajaan Samudera
Pasai
3. Sultan Mudzafat Syah :
puncak kejayaan
4. Sultan Mansyur Syah : puncak
kejayaan
5. Sultan Alaudin Syah :
perkembangan pesat dalam perekonomian
6. Sultan Mahmud Syah :
kerajaan lemah, tidak dapat menangkal bangsa Portugis saat masuk ke Malaka
O. Kerajaan Aceh
Terletak di bagian utara pulau Sumatera dekat dengan jalur
perdagangan internasional. Raja yang memerintah :
1. Sultan Ali Mughayat Syah :
memperluas kerajaa hingga Sumatera Utara
2. Sultan Salahuddin :
mengalami kemerosotan
3. Sultan Alaudin Riayat Syah :
memperbaiki sistem pemerintahan, melakukan penguasaan terhadap kerajaan Aru
4. Sultan Iskandar Muda :
puncak kejayaan
5. Sultan Iskandar Thani :
tidak lama memerintah
6. Putri Sri Alam Permaisuri :
mengalami kemunduran, runtuh dikuasai Belanda.
Penyebab Keruntuhan:
1. Setelah Iskandar Muda tidak
ada lagi pemimpin yang cakap
2. Pertikaian antara bangsawan
dengan ulama
3. Daerah kekuasaannya banyak
yang melepaskan diri
P. Kerajaan Demak
Berlokasi di Jawa Tengah, merupakan kerajaan Islam pertama
di Jawa. Merupakan daerah asal Majapahit yang kekuasaannya diserahkan pada
Raden Patah. Raja yang memerintah :
1. Raden Patah : mengalami
perkembangan pesat, menjadi pusat penyiaran agam Islam di Jawa
2. Adipati Unus : menyerang
Malaka yang dikuasai bangsa Portugis. Beliau wafat, dan digantikan adiknya
3. Sultan Trenggana : puncak
kejayaan, memperluas wilayah hingga daerah Jawa Barat. Mengirimkan pasukan ke
Jawa Barat dibawah pimpinan Fatahillah, mengusir Portugis dari Sunda Kelapa
Keruntuhan terjadi setelah Trenggana wafat, terjadi
perebutan kekuasaan antara Pangeran Seda ing Lepen (adik Sultan Trenggono) dan Sunan
Prawoto (putra Sultan Trenggana). Anak dari Pangeran Seda ing Lepen (Arya
Penansang). Arya Penansang membunuh adipati Jepara, Pangeran Hadiri, lalu
istrinya melawan Arya Penansang. Arya Penansang dibunuh oleh Ki Jaka Tingkir.
Lalu Ki Jaka Tingkir naik tahta dengan gelar Sultan Hadiwijaya, dan memindahkan
Demak ke Pajang.
Q. Kerajaan Banten
Terletak di daerah Jawa Barat bagian utara, menguasau jalur
perdagangan di daerah Selat Sunda. . Peletak dasar kerajaan adalah Sultan
Hasanuddin(putra Fatahillah). Raja yang memerintah :
1. Raja Hassanuddin :
berkembang pesat, mengalami perluasan sampai Lampung
2. Panembahan Yusuf :
perkembangan pesat pada pertanian dan perdagangan. Penguasaan terhadap kerajaan
Pajajaran
3. Maulana Muhammad : menjadi
raja di umur 9 tahun, sehingga Mangkubumi menjadi wali raja. Banten menjadi
bandar transito perdagangan lada
4. Abu Mufakir : menjadi raja
di umur 5 bulan, wali raja adalah Mangkubumi yang bernama Pangeran Ranamenggala
5. Sultan Ageng Tirtayasa : puncak
kejayaan
Kerajaan Banten runtuh akibat perselisihan antara Sultan
Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji, dan Belanda memanfaatkan ini dengan devide
et impera (politik adu domba). Sultan Haji meminta bantuan VOC, dan pada tahun
1682, Sultan Ageng menyerah dan ditawan sampai meninggal. Kerajaan mengalami
kemunduran dan dikuasai sepenuhnya oleh Belanda.
R. Kerajaan Mataram
Terletak di Jawa Tengah bagian selatan. Wilayah kekuasaan
meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat. Raya yang memerintah
:
1. Panembahan Senapati :
pendiri kerajaan, dalam waktu singkat Jawa TImur dikuasai
2. Mas Jolang : saat meluaskan
wilayahnya, menarik pasukan kembali karena terjadi wabah penyakit
3. Sultan Agung : puncak
kejayaan. Sultan Agung anti terhadap Belanda. Mengadakan penyerangan terhadap
Belanda di Batavia, namun gagal
4. Amangkurat I : Belanda
menyebarkan pengaruhnya untuk mendirikan benteng pertahanan
5. Amangkurat II : ibukota Mataram
dipindah ke Kartasura
Kerajaan Mataram mengalami kemnduran setalah Perjanjian
Giyanti, dimana Mataram dibagi menjadi dua daerah kekuasaan, yaitu Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat kepada Pangeran Mangkubumi (Sultan HB I) dan
Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Sultan PB III).
S. Kerajaan Gowa Tallo
Terletak di Sulawesi Selatan, merupakan jalur perdagangan
rempah-rempah daerah Maluku. Kerajaan ini merupakan daerah persinggahan
pedagang. Raja yang memerintah :
1. Sultan Alauddin : pendiri
kerajaan, mengembangkan sistem maritim di daerah Makassar
2. Sultan Hassanuddin : puncak
kejayaan, perluasan hingga Ambon, mendapat perlawanan dari Belanda yang sudah
terlebih dahulu di wilayah tersebut
3. Masapomba : mengalami
kemunduran
T. Kerajaan Ternate-Tidore
Terletak di Maluku, telah tertata sistem pemerintahan yang
terstruktur, antara lain adanya Uli Lima dan Uli Siwa. Raja yang memerintah
Ternate :
1. Sultan Hairun : Portugis
mendirikan Benteng Santo Paulo, melakukan monopoli perdagangan, dan Sultan
Haitun menentang keras. Untuk menyelesaikan permasalahan, Sultan Hairun diajak
berunding, namun ditusuk hingga tewas
2. Sultan Baabullah :
menggantikan Sultan Hairun, ikut menentang Portugis. Beliau melakukan perlawanan
dan dimenangkan oleh kerajaan, dan Portugis meninggalkan Maluku
Raja yang berkuasa di Tidore adalah Sultan Nuku, yang masa
pemerintahannya tidak begitu bergabung, namun membawa kesejahteraan bagi
rakyat.
BAB II (Perkembangan Masyarakat Indonesia di Bawah
Penjajahan VOC, Belanda Inggris, dan Jepang)
A. Indonesia di Bawah VOC
1. Kekuasaan VOC
Pada tahun 1596, Belanda melakukan pelayarn mencari
rempah-rempah dipimpin oleh Counelis de Houtman. Pertama kali mendarat di
Indonesia di Banten, kemudian ke Maluku sebagai pusat rempah-rempah. Belanda
membentuk kongsi dagang yang bernama VOC pada tahun 1602, memiliki hak-hak
istimewa sebagai berikut :
1) Hak monopoli perdagangan
2) Hak memiliki tentara sendiri
dan mengadili sendiri
3) Hak menguasai dan mengikat
perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di daerah kekuasaan monopolu perdagangannya
2. Kebangkrutan VOC
Menjelang abad ke 19, keuangan memburuk. Dengan kas yang
kosong, j=hutang yang bertumpuk, serikat dagang tidak mampu menjalankan
kegiatannya. Penyebab kebangkrutan antara lain :
1) Korupsi merajalela yang
dilakukan pegawai VOC
2) Banyak pegawai VOC yang
tidak cakap, pengendalian monopoli tidak berjalan lancar
3) VOC banyak menanggung hutang
akibat peperangan baik dengan rakyat Indonesia maupun dengan Inggris untuk
memperebutkan kekuasaan dagang
4) Kemerosotan moral di
kalangan penguasa akibat sistem monopoli perdagangan
5) Tidak jalannya verplichte
(penyerahan wajib) dan Preanger Stelsel (aturan Priangan), kedua aturan ini
dimaksudkan untuk mengisi kekosongan kas
3. Pembubaran VOC
Armada kapal EIC berturut-turut merebut kedudukan VOC di
Persia, Hindustan, Sri Lanka smapai Malaka. Menyadari bahaya serangan INggris,
pemerintah Republik Bataaf bertindak terhadap VOC. VOC dianggap tidak bisa
diandalkan menghadang serangan Inggris. Keberadaan VOC juga tidak bisa
dipertahankan karena menyedot keuangan negara. Pada tanggal 31 Desember 1799,
pemerintah mencabut izin usaha VOC, dan VOC pun bubar.
B. Pemerintahan Kolonialisme Belanda di Indonesia
1. Sistem Tanam Paksa di Indonesia
Sejak pembubaran VOC, daerah yang menjadi kekuasaannya
diambil alih pemerintah Kerajaan Belanda. Untuk menyelamatkan negeri Belanda
dari kekosongan kas negaram pemerintah memerintah Kerajaan Belanda mengangkat
Van den Bosch sebagai gubernur jenderal di Indonesia. Van den Bosch memperkenalkan
sistem tanam paksa (cuktur stelsel) dengan pokok peraturannya :
1) Perjanjian pembagian
sebagian tanahnya dengan rakyat untuk ditanami tanaman yang laku di pasaran
Eropa
2) Tanah yang dipergunakan
seperlima dari tanah pertanian suatu desa
3) Tenaga yang digunakan tidak
melebihi tenaga yang digunakan untuk menanam padi
4) Tanah yang digunakan bebas
pajak
5) Hasil dari tanaman
diserahkan kepada pemerintah. Jika lebih, maka kelebihan itu dikembalikan
kepada rakyat
6) Kerusakan tanaman yang bukan
kesalahan rakyat akan ditanggung pemerintah
Ternyata pelaksanaan menyimpang jauh dari pokok peraturan,
misalya :
1) Tanah yang digunakan lebih
dari seperlima
2) Tanah tetap dikenai pajak
3) Kerusakan tanaman selalu
diganti rakyat
4) Tanam paksa mengembalikan
kejayaan Belanda, namun menyebabkan kemelaratan dan penderitaan bagi rakyat
Indonesia.
2. Fase Politik Liberal (1870-1900)
Kaum liberal Belanda mengkritik tanam paksa yang menyengsarakan
rakyat. Sistem ini diganti dengan usaha swasta karena waktu 1870-1900
bermunculan modal-modal asing di Indonesia, seperti kopi, teh, tebu, dan kina.
Perkebunan tersebut berkembang pesat. Untuk mendukung program ini Belanda
mambangun waduk, saluran irigasi, jalan, jembatan, dan rel kereta api. Segi
positif munculnya perusahaan-perusahaan perkebunan swasta, yaitu :
1) Meresapnya ekonomi uang di
pedesaan
2) Dikenal sistem kerja upahan
3) Lahirnya kaum buruh dan
tumbuhnya kota-kota di lingkungan perusahaan
4) Praktik-praktik kolonial
justru menimbulkan merosotnya kehidupan rakyat, Rakyat tidak diperbaiki
nasibnya padahal sudah berperan dan memberi keuntungan bagi Belanda
3. Fase Politik Etis (1900->>)
Gagasan politik ini dikemukakan oleh Van Deventer sebagai
politik balas budi kepada rakyat Indonesia. Kebijakan politik etis ini bertumpu
pada tiga bidang : pendidikan, irigasi, transmigrasi. Ini pun bertujuan untnuk
mendukung perusahaan-perusahaan Belanda. Dari program politik etis ini di
bidang pendidikan lahirnya kaum terpelajar yang dalam perkembangannya menjadi
pelopor dan pemimpin pergerakan nasional.
C. Pemerintahan Kolonial Inggris di Indonesia (1811-1816)
Sejak perjanjian Tuntang, Indonesia diserahkan kepada
Inggris. Inggris mengangkat Tomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur.
Raffles berpatokan pada 3 asas:
1) Segala bentuk dan jenis
penyerahan wajib maupun pekerjaan rodi harus dihapuskan, rakyat menentukan
jenis tanaman apa tanpa unsur paksaan
2) Peranan para bupati sebagai
pemungut pajak dihapuskan dan mereka dijadikan sebagai bagian integral dari
pemerintahan kolonial dengan fungsi-fungsi pemerintahan yang sesuai dengan
asa-asas negara Barat
3) Pemilik tanah adalah
pemerintah kolonial, maka petani yang menggarap tanah dianggap sebagai penyewaa
tanah milik pemerintah
Sistem sewa tanah dikenal dengan land rent system,
diharapkan dapat memberikan kebebasan dan kepastian hukum kepada petani, dan
merangsang arus pendapatan negara yang tetap. Gagasan-gagasan ini mempengaruhi
Pemerintah Belanda pada tahun 1816 saat Indonesia kembai ke tangan Belanda.
D. Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
1. Masuknya Jepang ke Indonesia
Pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda dibawah pimpinan Letnan
Jenderal Ter Poorten, menyerah tanpa syarat di Kalijati kepada bala tentara
Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitosi Immamura.
2. Struktur Pemerintahan Pendudukan Jepang
Terdapat 3 pemerintahan militer, yaitu :
1) Pemerintahan militer
Angkatan Darat (Tentara ke-25) untuk Sumatra dengan pusat di Bukittinggi
2) Pemerintahan militer
Angkatan Darat (Tentara le-16) untuk Jawa dan Madura dengan pusat di Jakarta
3) Pemerintahan militer
Angkatan Laut (armada Selatan ke-2) untuk Sulawesi, Kalimantan dan Maluku
dengan pusat di Makassar
Diadakan pemerintahan pendudukan militer di Jawa yang
bersifat sementara, sesuai dengan UU oleh Panglima Tentara ke-16:
1) Bala tentara Nippon
melangsungkan pemerintahan militer sementara waktu di daerah yang telah
ditempati supaya mendatangkan keamanan
2) Pembesar bala tenatra Jepang
memegang kekuasaan pemerintahan militer yang tertinggi dan juga seluruh
kekuasaan yang dipegang Gubernur Hindia Belanda
3) Semua badan pemerintah dan
kekuasaan hukum dan undang-undang dari pemerintah yang dahulu tetap diakui sah
untuk sementara waktu, asal saja tidak bertentangan dengan aturan pemerintah
militer
4) Bahwa bala tentara Jepang
akan menghormati kedudukan dan kekuasaan pegawai-pegawai yang setia pada Jepang
3. Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
A. Dampak Politik
Perubahan dalam kehidupan politik :
a) Bubarnya organisasi yang
dibentuk pada masa Belanda
b) Dibentuk badan resmi
pendukung Jepang
c) Dibentuk Barisan Pemuda Asia
Raya (BPAR) dari tk. pusat di Jakarta sampai daerah
d) Dibentuknya Cuo Sang In,
untuk mendukung Jepang
B. Bidang Ekonomi
Pemerintahan Jepang melakukan pemerasan seperti :
1. Pemerasan bahan makanan
a. Mengeluarkan peraturan untuk menguasai ekonomi
b.Rehabilitasi terhadap perkebunan karet dan kina
c. Melarang rakyat menanam tebu dan membuat gula
Rakyat dibebani pekerjaan wajib, romusha (pekerja paksa)
pada objek militer Jepang. Rakyat memakai karung goni sebagai sandang.
2. Pemerasan tenaga
manusia
Jepang mengerahkan tenaga kerja sebanyak mmungkin untuk
membangun sarana pertahanan, dan diambil dari tenaga kerja pulau Jawa,
diberlakukan romusha.
C. Bidang pendidikan
Perubahan-perubahan penting :
a. Pengahapusan dikriminasi
pendidikan
b. Pemakaian bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar sekolah
c. Diwajibkan siswa kerja
bakti (kinrohosyo) dan senam (taisho)
d. Diwajibkan guru ikut kursus
bahasa Jepang
D.Bidang militer
Jepang membentuk organisasi kemiliteran antara lain :
a. Seinendan (barisan
pemuda)
b. Keibodan (barisan pembantu
polisi)
c. Heiho (pembantu
prajurit Jepang)
d. Fujinkai (barisan wanita)
e. Jawa Hohokai (
Perhimpunan Kebangkitan Rakyat Jawa)
f. Peta (Pembela Tanah
Air)
4. Akhir Pemerintahan Jepang
Terdesak oleh pasukan sekutu tahun 1944, dan terjadi
pemberontakan oleh rakyat Indonesia. Jepang berusaha untuk merebut simpati
rakyat dengan cara:
1) Menjanjikan kemerdekaan
2) Dibentuknya BPUPKI
3) Bendera merah putih
diizinkan untuk dikibarkan, dan lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan
A. BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Diketuai oleh dr. Radjiman Widyodiningrat, beranggotakan 60
orang. Tugas pokoknya adalah menyelidiki dam mengumpulkan bahan-bahan yang
penting tentang politik, ekonomi, dan tata pemerintahan. Terbentuk beberapa
panitia kerja :
1) Panitia Perumus Pembukaan
UUD 1945, Anggota 9 prang diketuai Ir. Soekarno
2) Panitia Perancang UUD
diketuai oleh Soekarno dan dibentuk panitia kecil diketuai oleh Mr. Supomo
3) Panitia Ekonomi dan Keuangan
diketuai oleh Moh. Hatta
4) Panitia Pembela Tanah Air
diketuai Abikusno Cokrosuyoso
Mengadakan sidang dalam dua tahap:
1. Sidang pertama BPUPKI (29
Mei-1 Juni 195) menghasilkan rumusan dasar negara yaitu Pancasila yang
dikemukakan oleh Muh.Yamin, Supomo, dan Ir. Soekarno. Anggota BPUPKI membentuk
"Panitia Sembilan" yang diketuai Soekarno untuk merumuskan Rancangan
Pembukaan Undang-Undang Dasarpada 22 Juni 1945. Hasil keputusannya melahirkan
" Piagam Jakarta", yang berisikan :
a) Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
b) Kemanusiaan yang adil dan
beradab
c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
e) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
2. Sidang kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945) membahas Rancangan
Undang-Undang Dasar serta pembukaan UUD, diambil dari Piagam Jakarta. Pada
tanggal 14 Juli 1945, Ir. Seokarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang
UUD, terdiri atas 3 hal yaitu :
a) Pernyataan Indonesia merdeka
b) Pembukaan UUD
c) UUD (Batang Tubuh UUD)
BPUPKI berhasil melaksanakan tugasnya dan dibubarkan pada
tanggal 7 Agustus 1945.
B. PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)
Dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945, anggota dipilih oleh
Panglima Perang Tertinggi Jepang, Jenderal Terauchi. Pada tanngal 9 Agustus
1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dr. Radjiman Widodiningrat dipanggil ke Dalat
oleh Jenderal Terauchi, menghasilkan kesepakatan :
1) Ir. Soekarno diangkat
sebagai ketua PPKI dan Moh. Hatta sebagai wakil
2) Jepang akan mengesahkan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945
3) Penentu wilayah Indonesia,
meliputi seluruh bekas daerah kekuasaan Hindia Belanda
Keanggotaan terdiri dari 21 orang, lalu bertambah 7 orang,
PPKI diambil alih oleh pimpinan Indonesia sebagai alat perjuangan rakyat. Pada
Perang Dunia II, Jepang terdesakoleh sekutu, Amerika menjatuhkan bom atom di
Hiroshima tanggal 6 Agustus, dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945, dan akhirnya
Jepang menyerah tanggal 14 Agustus 1945.
BAB III (Perkembangan Nasionalisme di Indonesia)
Pengertian nasioanalisme adalah paham kebangsaan, perasaan
kebangsaan, semngat cinta atau perasaan cinta terhadap tanah air, suatu paham
yang menyadarkan harga dirinya sebagai suatu bangsa hingga memperoleh pengakuan
umum secara wajar.
Nasionalisme muncul karena adanya unsur-unsur sebagai
berikut :
1) Adanya campur tangan bangsa
lain (penjajahan)
2) Adanya keinginan dan tekad
bersama untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah
3) Adanya ikatan tempat
tiinggal dalam suatu wilayah yang sama
4) Adanya ikatan rasa senasib
dan seperjuangan
5) Adanya cita-cita dan tujuan
yang sama
Faktor Pendorong Nasionalisme
1. Faktor Internal
a) Penderitaan rakyat
b) Kenangan kejayaan masa lampau
c) Munculnya golongan
terpelajar
d) Kemajuan bidang politik,
sosial-ekonomi, dan kebudayaan
2. Faktor Eksternal
a) Pengaruh paham baru dari
Eropa
b) Pengaruh pergerakan nasional
di negara kawasan Asia-Afrika
c) Pengaruh dari pemikiran
cendekiawan muslim
Perkembangan Organisasi Pergerakan
A. Budi Utomo
Lahir tanggal 20 Mei 1909, pendirinya adalah dr. Soetomo,
dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Gunawan Mangunkusumo. Pelajar STOVIA (sekolah
kedokteran) adalah inti organisasi. Tujuan : kemajuan harmonis untuk nusa dan
bangsa, yang diwujudkan dengan:
a) Memajukan pengajaran
b) Memajukan pertanian,
peternakan, dan perdagangan
c) Memajukan teknik dan
industri
d) Menghidupkan kembali
kebudayaan
B. Sarikat Islam
Dirintis sejak tahun 1909 oleh R.M. Tirtoadisuryo yang telah
mendirikan Sarikat Dagang Islam (SDI), tujuan : memperkuat usaha dagang
golongan pribumii agar mampu bersaing dengan pedagang Cina. Tujuan SI antara
lain :
a) Memperkuat rasa persaudaraan
antara sesama anggota
b) Menghilangkan paham-paham
yang keliru dalam Islam
c) Meningkatkan kecerdasan dan
kehidupan bangsa
d) Memajukan usaha dagang
golongan pribumi
C. Indische Partij
Berdiri pada tanggal 25 Desember 1912, pendirinya adalah dr.
Douwes Dekker, dr. Ciptumangunkusumo, dan dr. Suwardi Suryaningrat. Tujuan :
ingin mencapai Indonesia merdeka. Program kerja IP:
a) Meresapkan cita-cita
kesatuan nasional Indonesia
b) Memberantas kesombongan
sosial dalam pergaulan
c) Memberantas usaha yang
membangkitkan kebencian antaragama
d) Memperbesar pengaruh
pro-Hindia dalam pemerintahan
e) Berusaha mendapatkan
persamaan hak bagi orang Hindia
f) Mengutamakan
kepentingan Hindia dalam bidang ekonomi dan pengajaran
Karena kegiatannya dianggap merugikan pemerintah, akhirnya
IP dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Ketiga pendiri dibuang ke negeri
Belanda, dan masuk ke Perhimpunan Insulide, kemudian berubah nama menjadi
Nasional Indische Partij.
D. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, pendirinya
adalah kaum pelajar dan mahasiswa Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, dr. Cipto
Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto,
dan dr. Sanusi. Tujuan : Indonesia merdeka. Program-program:
a) Bidang politik : memperkuat
kesatuan, menyebarkan pengetahuan mengenai sejarah Indonesia, memperat hubungan
antarbangsa di Asia
b) Bidang ekonomi : berusaha
mencapai perekonomian nasional, menyokong perdagangan dan perindustrian
nasioanal, mendirikan bank dan koperasi
c) Bidang sosial : memajukan
pengajaran nasional, memperbaiki kedudukan wanita, memajukan serikat buruh dan
serikat tani, memperbaiki kesehatan rakyat
E. Perhimpunan Indonesia
Berdiri pada tanggal 22 Desember 1908 dengan nama Indische
Vereeniging, dipimpin oleh Sutan Kesayangan dan R. Noto Suroto. Semakin
berkembang ketika dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Achmad Soebardjo. PI suka
mengikuti kongres-kongres seperti :
a) Turut serta dalam kegiatan
komitmen dan Association pour Etude Civilisations Orientales yang didirikan di
Paris tahun 1925. Dan ikut serta dalam Liga Penentang Imperialisme
b) Mengikuti kongres dalam
rangka mencari dukungan perjuangan Indonesia, antara lain: Kongres Demokrasi
untuk perdamaian dai Paris tahun 1926, Kongres Liga Melawan Imperilaisme dan
Penindasan Penjajah di Brussel tahun1927, Kongres Wanita Indonesia di Grand
Swiss tahun 1927.
Ditransformasikan kepada segenap pemuda yang tergabung dalam
PemudaIndonesia (PI), Perhhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia(PPPI), Jong
Islamieten Bond (JIB), dan Perhimpunan Indonesia (PI di Belanda). Mereka
mempertimbangkan dua bentuk persatuan, yaitu fusi dan federasi. Untuk ini,
diadakan suatu rapat besar para pemuda tanggal 30 April-2 Mei 1926.
F. Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia
(PPPKI)
PNI, PSU BU, Pasundan, Sumatera Bond, Kaum Betawi,
Indonesische Study Club mendirikan PPPKI pada rapat tanggal 17-18 Desember
1927. Tujuan PPPKI :
a) Menyamakan arah, aksi
kebangsaan, memperkuat diri dengan memperbaiki organisasi, serta bekerja sama
antaranggota-anggotanya
b) Menghindari perselisihan
sesama anggotanya yang dapat melemahkan perjuangan
Kelemahan PPPKI:
a) Tidak memiliki asas dan
dasar yang sama
b) Sikapnya terhadapt Belanda
tidak sama, adan yang menjalankan kooperasi dan nonkooperasi
G. Kongres Pemuda
Pemuda mengadakan kongres pertama pada tanggal 30 April-2
Mei 1926 di Jakarta, dipelopori oleh PPPI. Disampaikan beberapa pidato yang
mengarah pada peningkatan persatuan Indonesia, kewajiban keagamaan, dan
kedudukan wanita dalam pergaulan hidup agama Islam. Pada tangga; 26-28 Oktober
1928, diadakan Kongres Pemuda Kedua yang dihadiri oleh : wakil-wakil organisasi
pemuda (PPPI, Pemuda Indonesia, Jong Java, Jong Sumatra, Sekar Rukun, Jong
Islamieten Bond, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, dan Pemuda Kaum Betawi),
wakil-wakil dari partai (BU, PNI, PSI), Pejabat pemerintah kolonial Belanda.
Kongres Pemuda II menghasilkan:
a) Ikrar Sumpah Pemuda
b) Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan
c) Merah putih sebagai bendera
nasional
d) Organisasi pemuda dilebur
jadi satu dengan nama Indonesia Muda
H. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Dibentuk atas prakarsa Parindra tahun 1939. Anggota GAPI :
Parindra, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSII, Gerindo, PNI. Pengurus harian :
Abikusno Cokrosuyoso, Amir Syarifudin, Muhammad Husni Thamrin. Hal-hal yang
mendorong peleburan :
a) Bahaya perang dunia sebagai
perkembangan fasisme, penting untuk pemusatan tenaga bangsa
b) Kegagalan Petisi Sutarjo
c) Sikap Belanda yang tidak
memperhatikan kepentingan Indonesia
Dasar perjuangan GAPI:
a) Hak menentukan nasib sendiri
b) Persatuan nasional seluruh
bangsa Indonesia dengan berdasarkan kerakyatan dalam paham politik, ekonomi,
sosial
c) Persatuan aksi seluruh
pergerakan Indonesia
GAPI memiliki kesamaan dengan PPPKI à berusaha
untuk mengadakan kongres rakyat Indonesia
Perbedaannya:
a) PPPKI : aksi ditujukan pada
Indonesia merdeka
b) GAPI : penggabungan
partai-partai
c) GAPI : tidak dipersoalkan
ideologi-ideologi dan asas anggota-anggotanya
d) PPPKI : masih dipersoalkan
sehingga kaum Indo tidak dapat masuk
BAB IV (Terbentuknya Negara Indonesia)
A. Peristiwa Rengasdengklok
Berita kekalahan Jepang tanggal 14 Agustus 1945, tidak
banyak diketahui rakyat karena radio-radio disegel pihak Jepang, berita
kekalahan dirahasiakan tentara Jepang di Indonesia, dinas propaganda Jepang
hanya mengumumkan berita kemenangan Jepang. Namun akhirnya berita kekalahan itu
terdengar oleh para pemuda. Saat Ir. Soekarno, Moh. Hatta, tiba di Jakarta dari
kunjungan di Vietnam, pemuda langsung mendesak beliau untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan. Soekarno tidak setuju untuk langsung melakukan proklamasi karena
harus didiskusikan dalam sidang PPKI. Oleh karena itu, para pemuda, yaitu
Sukarni, Yusuf Kunto, Moewardi, Syudanco Singgih, Chaerul Saleh, melakukan
rapat tanggal 15 Agustus, mereka sepakat untuk menclik Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok supaya mereka tidak terkena pengaruh Jepang. Pertentangan antara
golongan tua dan muda ini dapat reda oleh Ahmad Soebardjo, dan akhirnya
Soekarno-Hatta dikembalikan ke Jakarta.
B. Permusuan Proklamasi
Perumusan dilakukan di rumah Laksamana Maeda, Kepala
Perwakilan Angkatan Laut Jepang, dan memberi jaminan keamanan. Menjelang pagi
tanggal 17 Agustus. teks prokalamasi terbentuk atas usulan-usulan kalimat dari
Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Lalu timbul persoalan mengenai siapa
yang menandatangani teks tersebut. Chaerul Saleh tidak setuju apabila
ditandatangani oleh anggota PPKI, karena merupakan organisasi buatan Jepang.
Lalu Sukarni mengusulkan apabila Soekarno-Hatta yang menandatangani mewakili
bangsa Indonesia, dan disetujui.
C. Pelaksanaan Proklamasi
Dilaksanakan pada hari Jumat pukul 10.00 tanggal 17 Agustus
1945 di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakata. Dilakukan
pengibaran bendera oleh pemuda, Suhud dan Latief Hendraningrat, disusul dengan
lagu "Indonesia Raya".
D. Proses Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan Kelengkapannya
Kriteria yang harus dipenuhi sebagai sebuah negara :
a) Memiliki Wilayah
b) Memiliki Penduduk
c) Memiliki Kelengkapan
Pemerintahan
d) Mendapat Pengakuan dari
Negara Lain
Faktor-faktornya adalah :
1) Untuk menjaga kelangsungan
hidup
2) Ada kekhawatiran jika
terdapat ancaman atau intervensi negara lain
3) Tak ada suatu negara yang
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain
Pengakuan dari negara lain dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Pengakuan secara de facto :
berdasarkan kenyataan bahwa negara yang mendapat pengakuan tersebut benar
adanya
2) Pengakuan secara de jure :
secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain dengan segala konsekuensinya
Kelengkapannya lain yang perlu dibentuk antara lain UUD dan
kabinet atau menteri yang membantu presiden, perlu dibentuk DPR, dan badan
keamanan. Maka, pada tanggal 18 Agustus 1945, diadakan sidang PPKI I, hasilnya
adalah:
1) Mengesahkan dan menetapkan
UUD negara RI
2) Ir. Seokarno sebagai
presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden
3) Dalam masa peralihan, tugas
presiden dibantu oleh komite nasional
E. Penyusunan Kelengkapan Negara
Pada tanggal 19 Agustus 1945, diadakan sidang PPKI II,
memutuskan susunan kementrian dan wilayah provinsi. Sistem pemerintahan
mengandung sistem presidensial, dimana presiden bertindak sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan, dan menteri bertanggung jawab langsung kepada
presiden. Susunanya adalah:
1) Menteri Dalam Negeri
2) Menteri Pekerjaan Umum
3) Menteri Luar Negeri
4) Menteri Kehakiman
5) Menteri Kemakmuran
6) Menteri Kauangan
7) Menteri Kesehatan
8) Menteri Pengajaran
9) Menteri Sosial
10) Menteri Penerangan
11) Menteri Perhubungan
12) 4 orang Menteri Negara
Provinsi dibagi menjadi :
1) Provinsi Sumatra
2) Provinsi Jawa Barat
3) Provinsi Jawa Tengah
4) Provinsi Jawa Timur
5) Provinsi Kalimantan
6) Provinsi Sulawesi
7) Provinsi Sunda Kecil
8) Provinsi Maluku
Masing-masing memiliki Gubernur.
nice info makasih gan kunjung balik ada penawaran serius bagi anda yang mengalami berbagai penyakit berat
BalasHapusGolden Gamat