3 FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA PENYELENGGARAAN NEGARA YANG TIDAK TERBUKA
A. Keterbatasan
kemampuan material , aspek mental spiritual.
- Keterbatasan
material : karena pemerintah kurang dalam pendapatan (penghasilan) sehingga
melakukan tindak KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).
Contoh :
Polisi yang
melakukan penilangan terhadap pengguna kendaraan bermotor, terutama yang
melanggar peraturan. Di saat seperti ini, polisi menggunakan kesempatan untuk
menambah penghasilan yang terbilang kurang mencukupi kebutuhan sehari- hari.
- Keterbatasan
spiritual : karena keimanannya yang kurang
diamalkan dalam
kehidupan sehari – hari sehingga melakukan hal
yang tidak
transparan tersebut.
B. Keterbatasan
mengamalkan nilai agama dan nilai budaya bangsa.
- Pemerintah
memiliki akhlak yang kurang baik karena kurangnya
kesadaran pemerintah
untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sehingga pemerintah
melakukan sesuatu kecurangan.
- Budaya bangsa
merupakan identitas/ kepribadian bangsa.
Diantaranya : gotong
– royong , musyawarah untuk mencapai mufakat ,demokrasi, kekeluargaan , religius.
Dalam hal ini,
pemerintah kurang memiliki sikap – sikap tersebut. Dan akhirnya pemerintah
bersikap tidak terbuka.
Contoh :
Demokrasi tang
dilakukan secara tidak utuh dan tidak dilakukan dengan sepenuhnya.
C. Keterbatasan
dalam pengendalian diri, khususnya dlam
menegakkan HAM.
- Pemerintah
bersifat egois, hanya mementingkan pribadi dan tidak
mementingkan rakyat.
Pemerintah tidak trbuka dan tidak peduli
dampak yang
dirasakan oleh rakyat.
Contoh :
# Pemerintah kurang
memperhatikan daerah yang terpencil/ tertinggal
sehingga terjadilah
kelaparan yang akhirnya membuat sengsara rakyat.
# Warga Negara
berkewajiban untuk membayar pajak. Namun pada
realisasinya pajak
telah disalah gunakan oleh pemerintah untuk
kepentingan pribadi.
(Tindakan korupsi =
sesuatu yang tidak transparan yang
menyengsarakan
rakyat kecil.)
3 FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA PENYELENGGARAAN NEGARA YANG TIDAK TERBUKA
A. Keterbatasan
kemampuan material , aspek mental spiritual.
- Keterbatasan
material : karena pemerintah kurang dalam pendapatan (penghasilan) sehingga
melakukan tindak KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).
Contoh :
Polisi yang
melakukan penilangan terhadap pengguna kendaraan bermotor, terutama yang
melanggar peraturan. Di saat seperti ini, polisi menggunakan kesempatan untuk
menambah penghasilan yang terbilang kurang mencukupi kebutuhan sehari- hari.
- Keterbatasan
spiritual : karena keimanannya yang kurang
diamalkan dalam
kehidupan sehari – hari sehingga melakukan hal
yang tidak
transparan tersebut.
B. Keterbatasan
mengamalkan nilai agama dan nilai budaya bangsa.
- Pemerintah
memiliki akhlak yang kurang baik karena kurangnya
kesadaran pemerintah
untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sehingga pemerintah
melakukan sesuatu kecurangan.
- Budaya bangsa
merupakan identitas/ kepribadian bangsa.
Diantaranya : gotong
– royong , musyawarah untuk mencapai mufakat ,demokrasi, kekeluargaan , religius.
Dalam hal ini,
pemerintah kurang memiliki sikap – sikap tersebut. Dan akhirnya pemerintah
bersikap tidak terbuka.
Contoh :
Demokrasi tang
dilakukan secara tidak utuh dan tidak dilakukan dengan sepenuhnya.
C. Keterbatasan
dalam pengendalian diri, khususnya dlam
menegakkan HAM.
- Pemerintah
bersifat egois, hanya mementingkan pribadi dan tidak
mementingkan rakyat.
Pemerintah tidak trbuka dan tidak peduli
dampak yang
dirasakan oleh rakyat.
Contoh :
# Pemerintah kurang
memperhatikan daerah yang terpencil/ tertinggal
sehingga terjadilah
kelaparan yang akhirnya membuat sengsara rakyat.
# Warga Negara
berkewajiban untuk membayar pajak. Namun pada
realisasinya pajak
telah disalah gunakan oleh pemerintah untuk
kepentingan pribadi.
(Tindakan korupsi =
sesuatu yang tidak transparan yang
menyengsarakan
rakyat kecil.)
0 komentar:
Posting Komentar